First-Year Turnover
Penghitungan jenis first-year turnover terbilang spesifik, yaitu dengan tujuan mengetahui tingkat turnover karyawan di tahun pertama bekerja. Melalui penghitungan ini, perusahaan dapat menilai seberapa lama karyawan dapat bertahan di dalam perusahaan. Hasil hitungan FIrst-year turnover dapat digunakan oleh perusahaan untuk membuat rencana dan strategi perusahaan untuk membuat karyawan lebih nyaman dan bertahan lama di perusahaan.
Rumus first-year turnover adalah sebagai berikut:
First-Year TO = Jumlah karyawan yang berhenti bekerja (masa kerja kurang dari 1 tahun) / Rata-rata jumlah karyawan berhenti bekerja (dalam 1 tahun) x 100
Jumlah karyawan berhenti kerja pada penghitungan ini adalah karyawan yang bekerja tidak sampai 1 tahun. Jumlah ini bisa didapatkan dengan selish karyawan di akhir periode dengan awal periode. Sedangkan, rata-rata jumlah karyawan berhenti bekerja dalam satu tahun, bisa didapatkan dengan cara menghitung selisih jumlah karyawan berhenti kerja akhir tahun dengan awal tahun, kemudian dibagi dua.
Tawarkan Gaji dan Kompensasi yang Kompetitif
Tidak dapat dimungkiri bahwa kompensasi yang kompetitif merupakan faktor penting dalam mempertahankan karyawan. Pastikan bahwa kompensasi yang kamu berikan setara atau bahkan lebih baik dari standar industri yang kamu geluti.
Nah, dalam bisnis ritel atau FnB, tentunya kamu juga mempertimbangkan pemberian kompensasi berdasarkan jam kerja mereka.
Agar manajemen kompensasinya lebih efektif, kamu perlu menggunakan timesheet yang memberikan patokan yang jelas untuk menghitung jam kerja karyawan dan memberikan kompensasi yang sesuai dengan upaya kerja yang mereka hasilkan.
Kamu bisa menggunakan fitur timesheet harian kerja dari StaffAny untuk memantau jadwal kerja karyawanmu secara real-time. Fitur aplikasi ini dirancang dengan cerdas sehingga bisa menghindari berbagai fraud seperti mencegah karyawan untuk masuk kerja lebih awal dan absen keluar otomatis. Hubungi kami melalui WhatsApp untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai StaffAny!
Itulah cara mengatasi turnover karyawan yang bisa kamu terapkan dalam bisnismu. Selamat mencoba!
© 2018-2024, PT Clockster HRIS Indonesia
Mengidentifikasi Masalah dalam Manajemen Karyawan
Menghitung turnover rate dapat membantu perusahaan mengidentifikasi masalah dalam manajemen karyawan. Jika tingkat turnover karyawan tinggi karena alasan yang sama, seperti kurangnya peluang pengembangan karir atau kebijakan perusahaan yang tidak adil, perusahaan dapat memperbaiki masalah tersebut.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Manajemen Sumber Daya Manusia di Perusahaan
Turnover karyawan yang tinggi dapat berdampak pada biaya yang besar bagi perusahaan. Biaya tersebut termasuk biaya perekrutan dan pelatihan karyawan baru. Pengurangan tingkat turnover rate membantu perusahaan dapat menghemat biaya tersebut dan meningkatkan efisiensi operasional.
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Voluntary Employee
Voluntary Employee ini menjadi salah teknik terbaik untuk melihat bagaimana pegawai kamu lebih spesifik lagi. Bisa dikatakan kejadian ini dikarenakan, pengunduran diri seorang karyawan karena, alasan pribadi.
Mereka mengundurkan diri tanpa adanya paksaan dari perusahaan atau orang lain. Ada berbagai macam penyebab. Dengan mengetahui berapa presentasenya membuat HR lebih bisa memahami bagaimana kondisi pegawainya.
Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan dengan metode Voluntary Employee sebagai berikut,
Jumlah Voluntary Employee : Rata-rata pegawai keluar x 100
Tinggi dan rendahnya sebuah persen tersebut merupakan sebuah data nyata. Bagaimana setiap karyawan di kantor Anda. Apakah mereka cukup betah atau justru sebaliknya. Untuk mengetahuinya coba ditanyakan.
Sistem pertanyaan tersebut jauh lebih efektif dengan dukungan data ini. Dengan begini, untuk kedepannya dapat dicarikan berbagai macam solusi terbaik. Agar penekanannya dapat terjadi secara drastis.
Jenis Turnover Karyawan
Turnover karyawan dapat dibagi menjadi dua bagian, tergantung dari alasan, serta bagaimana karyawan tersebut keluar dari perusahaan. Kedua jenis ini antara lain turnover fungsional dan turnover disfungsional:
Bangun Budaya Kerja yang Positif
Budaya kerja yang positif adalah salah satu faktor kunci dalam mempertahankan karyawan. Ciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif, dan saling mendukung.
Perhatikan komunikasi yang efektif, apresiasi, dan pengakuan terhadap kontribusi karyawan. Karyawan akan merasa dihargai dan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan tempat kerja mereka.
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan
Dalam melakukan perhitungan ini, biasanya HR akan membaginya ke berbagai periode waktu. Dimana, kondisi ini akan sangat efektif, dari data tersebut setiap industri bisa melakukan strategi khusus.
Bagaimana caranya mempertahankan karyawan. Terkadang mereka keluar bukan karena gaji bisa suasana atau tidak cocok dengan rekan kerja dan lainnya. Untuk mengetahui rumus menghitungnya, coba simak ulasannya di bawah ini.
Manfaat Mengetahui Nilai Turnover Rate Karyawan
Apabila Anda bisa mengetahui nilai atau angka turnover rate pada karyawan perusahaan, Anda dapat melihat fenomena para karyawan keluar dari perusahaan, apakah mengalami penurunan atau peningkatan. Nilai turnover rate karyawan yang meningkat menandakan perusahaan perlu memperbaiki sistem kerja selama ini. Karena Anda mampu melihat kenaikannya, Anda akan tau kapan harus segera memperbaiki situasi tersebut. Salah satunya dengan membuat kegiatan pengembangan SDM, pemberian tunjangan insentif, dan sebagainya.
Nilai turnover rate karyawan juga dapat menjadi laporan dan bukti bahwa sistem kerja di perusahaan sudah sesuai atau belum dengan yang dibutuhkan karyawan. Misal dari segi beban kerja dan lingkungan kerja. Karena tidak dapat dipungkiri juga bahwa kepuasan kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh sistem kerja yang diberlakukan perusahaan. Sedangkan turnover rate karyawan juga sangat dipengaruhi oleh kepuasan kinerja karyawan.
Penyebab turnover rate karyawan meningkat sangat beragam, mulai dari manajer yang buruk, susahnya karyawan baru beradaptasi, hingga gaji yang kurang memuaskan. Meskipun banyak sekali penyebab yang membuat turnover rate karyawan meningkat, namun Anda dapat mencegahnya dengan memperbaiki sistem pengelolaan karyawan dengan lebih efektif dan efisien. Setidaknya karyawan tidak keluar dari perusahaan akibat pengelolaan karyawan buruk atau tidak profesional.
Untuk meringankan tugas Anda sebagai HR, Anda bisa menggunakan layanan HR seperti Sleekr (Mekari Talenta) untuk mengelola administrasi karyawan. Dengan berbagai fitur seperti absensi online, klaim, hingga pengajuan cuti, pekerjaan administrasi karyawan akan lebih mudah. Segera daftar dan gunakan Mekari Talenta untuk mempermudah pekerjaan Anda!
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan dengan Rumus – Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan menjadi penting untuk dipelajari. Karena, melalui data ini setiap industri bisa mengetahui bagaimana suasana di lingkungan kerja mereka. Apakah nyaman atau justru sebaliknya.
Apa kondisi tersebut sangat penting bagi pengusaha? Iya, bisa jadi mempengaruhi kinerja mereka secara keseluruhan. Bahkan, potensinya mencapai 70% bila keadaan itu tidak ditekan atau dikelola dengan baik.
Tugas tim HR biasanya tidak jauh-jauh dari tugas administrasi. Padahal tugas yang tak kalah pentingnya adalah mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan. Tugas yang satu ini susah susah gampang dilakukan. Susah karena pekerjaan ini perlu strategi yang tepat dan gampang karena tidak selalu harus diberikan dalam bentuk program khusus. Perputaran karyawan ini dalam istilah lainnya adalah turnover rate. Turnover adalah keinginan karyawan untuk berhenti, pindah, atau keluar dari perusahaan, baik karena alasan pribadi maupun keputusan perusahaan. Kebanyakan karyawan keluar karena ingin mendapatkan pengalaman yang lebih menantang atau tawaran gaji yang lebih besar.
Turnover adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari perusahaan. Karena meskipun perusahaan Anda sudah diusahakan nyaman untuk bekerja, pensiun tetap tidak bisa dihambat. Namun bagaimanapun juga angka turnover karyawan harus diusahakan serendah mungkin. Artinya, karyawan dengan usia muda yang sering berpindah-pindah tempat bekerja harus dicegah. Waktu dan biaya perekrutan yang dikeluarkan perusahaan cukup besar sehingga akan menghabiskan lebih banyak lagi jika karyawan yang didapat justru keluar. Selain itu, hal ini juga akan menurunkan produktivitas perusahaan karena harus mengalami kekosongan posisi hingga mendapat karyawan pengganti yang baru.
Sehingga untuk mencegah hal-hal diatas terjadi, Anda perlu mengetahui angka turnover rate perusahaan. Ketika angka turnover rate menurun maka perusahaan akan mengambil kebijakan atau tindakan untuk menaikkan kembali. Kemudian bagaimana cara menghitung turnover rate yang benar? Dan metode mana yang cocok bagi perusahaan Anda? Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Turnover Karyawan?
Turnover karyawan merujuk pada jumlah total karyawan yang meninggalkan tempat kerja dalam periode waktu tertentu, baik karyawan yang keluar secara sukarela maupun karyawan yang dipecat atau diberhentikan.
Perlu dipahami bahwa turnover berbeda dengan attrition. Ketika menghitung attrition, kamu tidak menghitung angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pemecatan.
Tingkat turnover harus dilihat dalam konteks karena setiap industri memiliki kasus yang berbeda. Contohnya, industri perhotelan dan ritel yang biasanya memiliki tingkat perputaran karyawan yang lebih tinggi daripada industri lainnya.
Setiap tempat kerja harus membandingkan tingkat turnover karyawan dengan bisnis lainnya yang berada dalam industri yang sama untuk mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana tempat kerja tersebut bisa mempertahankan karyawannya.
Contohnya adalah bisnis restoran. Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) di restoran menghadapi berbagai tantangan, termasuk mengelola karyawan yang pertama kali bekerja, karyawan part-time, karyawan musiman (seasoned worker), dan karyawan pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Selain itu, mobilitas karier di restoran sering terjadi dengan pindah ke tempat kerja baru. Tidak heran jika turnover karyawan di restoran dinilai tinggi karena berbagai alasan tersebut.
Namun, restoran tersebut tetap bisa mengembangkan rencana SDM yang solid untuk mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan semangat dan kerja sama tim yang semuanya akan berdampak positif pada pengalaman pelanggan (customer experience).
Umumnya, tingkat turnover yang tinggi menandakan adanya masalah, seperti metode rekrutmen, budaya kerja, struktur kompensasi dan tunjangan, manajer kepemimpinan, pelatihan, jalur karier, serta berbagai faktor lainnya.
Baca juga: Employee Retention: Pengertian & Strategi Meningkatkan